Selasa, 25 Juli 2017

7 Strategi Pengembangan Agribisnis Perikanan Air Tawar di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman hayati, baik di darat maupun di laut. Perikanan dalam cakupan agribisnis dipandang sebagai suatu sektor yang memiliki nilai cukup menguntungkan. Budi daya perikanan yang mencakup proses pemeliharaan ikan air tawar merupakan suatu jenis usaha yang layak digeluti. Artikel ini akan membahas secara khusus mengenai 7 strategi pengembangan agribisnis perikanan air tawar di Indonesia

Saat ini sektor perikanan air tawar masih dianggap memiliki prospek yang sangat baik. Tingginya permintaan konsumen dalam memenuhi kebutuhan pangan harian membuat usaha perikanan air tawar menjadi jenis usaha yang menguntungkan. Penerapan strategi terhadap pengembangan tata kelola agribisnis perlu dilakukan untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Berikut beberapa strategi pengembangan agribisnis dalam usaha perikanan air tawar:

1. Mengoptimalkan Bantuan Pemerintah untuk Produksi yang Lebih Baik

 

Sama halnya dengan pertanian, pemerintah umumnya memberikan bantuan spesifik terhadap sektor budi daya perikanan di Indonesia. Bantuan yang diberikan pemerintah umumnya terbatas, meliputi bantuan dari alat mesin perikanan dan penyuluhan budi daya. Pengoptimalan bantuan pemerintah tetap perlu dilakukan untuk mendapatkan produksi yang lebih baik. Pemanfaatan bantuan pemerintah perlu diperhatikan meski dalam taraf sekecil apapun.

2. Mengembangkan Usaha dengan Manajerisasi Sistem yang Baik

 

Manajerisasi sistem tentunya merupakan hal yang mutlak yang ada dalam setiap bidang usaha. Dalam rangka mengembangkan sistem budi daya perikanan, manajerisasi sistem yang rinci dan terorganisir perlu diberlakukan secara maksimal. Dengan adanya manajerisasi sistem yang baik, pengusaha dan petani akan lebih banyak memiliki solusi dalam mengatasi permasalahan dalam proses budi daya.

3. Meningkatkan Standar Kualitas dan Kuantitas Produk Perikanan

 

Standar kualitas dan kuantitas produksi diperlukan untuk mengembangkan usaha perikanan. Tingginya tingkat permintaan konsumen umumnya selaras dengan tingginya standar kepuasan konsumen terhadap kualitas produk tersebut. Peningkatan jumlah produksi pun perlu dilakukan untuk dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.

4. Mengefisiensikan Modal dan Tenaga Kerja Produksi

 

Dalam sistem agribisnis, efisiensi modal dan tenaga kerja merujuk pada seberapa besar keuntungan dan kerugian yang diperoleh. Efisiensi modal terhadap budi daya perikanan dapat dilakukan dengan menciptakan dan menguji inovasi baru yang lebih murah dan tetap unggul dalam proses pemeliharaan ikan. Efisiensi tenaga kerja dapat dicapai dengan memilih sumber daya manusia (SDM) potensial dalam suatu proses budi daya.

5. Mengolah Limbah Sisa Budi Daya Perikanan

 

Sama halnya dengan perikanan, limbah menjadi tantangan besar yang selalu ada dalam tiap - tiap proses budi daya. Pengolahan limbah sisa budi daya perikanan umumnya masih dapat dilakukan. Dalam mengolah limbah, diperlukan teknologi yang efisien dan tetap menjaga nilai keseimbangan ekosistem yang ada. Limbah sisa perikanan dapat diolah menjadi pupuk organik yang bermanfaat dalam bidang pertanian.

6. Membangun Kemitraan dengan Pengusaha, Lembaga Daerah, dan Dinas Perikanan

 

Pengembangan agribisnis tidak terlepas dari adanya relasi yang diperkuat dalam kemitraan pertanian. Kemitraan dalam dalam budi daya perikanan mencakup relasi petani dengan pengusaha, lembaga daerah, dan dinas perikanan yang terkelola dengan baik. Manajerisasi kemitraan dapat diperkuat dengan mengadakan kegiatan penyuluhan dan pembinaan terhadap usaha perikanan.

7. Menguatkan Stakeholder dan Mempertahankan Pasar


Stakeholder dalam budi daya perikanan berfungsi sebagai pendukung dari keberhasilan proses pengembangan agribisnis. Penguatan relasi terhadap stakeholder akan menajamkan kemampuan pengusaha dalam mempertahankan pasar. Dengan adanya kendali yang baik dengan stakeholder maka stabilisasi pasar dalam ruang lingkup budi daya perikanan air tawar akan terlaksana dengan baik.

Demikianlah artikel mengenai 7 strategi pengembangan agribisnis perikanan air tawar di Indonesia. Semoga sektor perikanan air tawar di Indonesia dapat maju dengan strategi pengembangan agribisnis yang lebih baik.

Sumber:
·    Kurniawan, Tony F. 2010. Analisis dan Reformasi Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Di Indonesia. (www.ppnsi.org)
·    Laily, W. D. 2013. Strategi Pengembangan Agribisnis Ikan Gurami di Kabupaten Kediri. Grouper Faperik: 1-8. Lamongan.
·    Murtidjo Bambang A. 2001. Beberapa Metode Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius. Yogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar